Ide atau Gagasan Tentang
Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Kimia
Belajar
adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai
yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan
yang telah dipelajari. Menurut Gagne belajar di definisikan sebagai ”suatu
proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman”. Sedangkan Abdillah (2002) dalam Aunurrahman (2009) menyimpulkan
bahwa ”belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut
aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan
tertentu”.
Dalam pembelajaran
juga memerlukan media. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, perasaan, sikap, dan kepercayaan siswa
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Kebanyakkan
siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi kimia, bahkan mendapat
nilai yang rendah. Salah satu faktor utamanya adalah pembelajaran pada materi kimia
disampaikan oleh guru hanya dengan ceramah dan menggunakan media berupa slide
presentasi.
Oleh karena
itu maka perlu dikembangkan sebuah produk media pembelajaran yang dapat menarik
perhatian siswa dalam belajar. Produk yang dikembangkan berupa. Game merupakan
aktifitas semi terstruktur yang biasanya bertujuan untuk hiburan dan kadang
dapat digunakan sebagai sarana pendidikan. Game yang memiliki konten pendidikan
lebih dikenal dengan istilah game edukasi, sehingga dengan perasaan senang
diharapkan siswa bisa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan.
Game ini dapat digunakan digunakan oleh guru dan siswa pada saat proses belajar
mengajar di kelas. Game yang dikembangkan berupa berupa game yang dapat
diinstal pada handphone maka media ini dapat digunakan sebagai sumber belajar
yang bisa dibawa kemana-mana dan dimainkan saat waktu senggang.
Dalam
menyusun rancangan, berbagai hal harus diperhitungkan, baik mengenai materi
(content), pedagogik, tampilan dan aspek bahasa serta tujuan yang hendak dicapai
dengan penggunaan media. Perencanaan diawali dengan menetapkan materi
pembelajaran yang akan dimasukkan ke dalam game. Validasi dilakukan oleh ahli
materi dan ahli media. Data validasi diperoleh melalui angket validasi untuk
media yang dikembangkan. Hasil validasi oleh ahli kemudian diperbaiki sesuai
dengan saran dan masukkan yang diberikan. Validasi oleh ahli media pun tidak
lepas dari adanya masukkan untuk menyempurnakan game yang dikembangkan.