Thursday 19 April 2018



Ide atau Gagasan Tentang Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Kimia


Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Menurut Gagne belajar di definisikan sebagai ”suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman”.  Sedangkan Abdillah  (2002) dalam Aunurrahman (2009) menyimpulkan bahwa ”belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”.
Dalam pembelajaran juga memerlukan media. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, perasaan, sikap, dan kepercayaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Kebanyakkan siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi kimia, bahkan mendapat nilai yang rendah. Salah satu faktor utamanya adalah pembelajaran pada materi kimia disampaikan oleh guru hanya dengan ceramah dan menggunakan media berupa slide presentasi.
Oleh karena itu maka perlu dikembangkan sebuah produk media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam belajar. Produk yang dikembangkan berupa. Game merupakan aktifitas semi terstruktur yang biasanya bertujuan untuk hiburan dan kadang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan. Game yang memiliki konten pendidikan lebih dikenal dengan istilah game edukasi, sehingga dengan perasaan senang diharapkan siswa bisa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan. Game ini dapat digunakan digunakan oleh guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas. Game yang dikembangkan berupa berupa game yang dapat diinstal pada handphone maka media ini dapat digunakan sebagai sumber belajar yang bisa dibawa kemana-mana dan dimainkan saat waktu senggang.
Dalam menyusun rancangan, berbagai hal harus diperhitungkan, baik mengenai materi (content), pedagogik, tampilan dan aspek bahasa serta tujuan yang hendak dicapai dengan penggunaan media. Perencanaan diawali dengan menetapkan materi pembelajaran yang akan dimasukkan ke dalam game. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Data validasi diperoleh melalui angket validasi untuk media yang dikembangkan. Hasil validasi oleh ahli kemudian diperbaiki sesuai dengan saran dan masukkan yang diberikan. Validasi oleh ahli media pun tidak lepas dari adanya masukkan untuk menyempurnakan game yang dikembangkan.